Cara Merawat Kucing Kampung yang Mudah & Sehat
Apakah kamu memiliki kucing kampung dan tahu cara merawat kucing kampung yang benar? Apakah sama dengan cara merawat kucing ras premium seperti anggora atau persia?
Cara merawat kucing pada umumnya sama terlepas dari apapun ras dan jenisnya. Hanya saja, karakteristik mereka yang membuat ada cara merawat yang sedikit berbeda dengan kucing lainnya.
Contohnya cara merawat kucing persia peaknose. Kucing persia dikenal sebagai kucing yang malas. Mereka biasanya hanya menghabiskan waktu rebahan dan tidur. Hanya sesekali bermain.
Pemiliknya harus merawat mereka agar bisa sedikit aktif dan memberikan perhatian.
Sebaliknya kucing anggora, mereka sangat aktif dan tidak baik mengurung mereka di dalam kandang terus – terusan. Sejatinya mereka adalah kucing yang energik yang senang melompat tinggi dan berlari kesana kemari.
Cara merawatnya tentu saja berbeda untuk satu poin itu.
Lalu bagaimana dengan kucing kampung?
Kucing kampung memiliki banyak jenis di dunia, mereka dominan terutama di Indonesia.
Kucing kampung sudah banyak sekali jenisnya bahkan ada yang sudah menjadi hasil peranakan bermacam – macam jenis keturunan kucing.
Kamu harus tahu kepribadian dan kerentanannya untuk mengetahui cara merawatnya.
Cara Merawat Kucing Kampung yang Benar dan Mudah
Anyway, mari kita bahas satu persatu cara merawat kucing kampung, mulai dari cara merawat yang paling umum hingga khusus.
Sediakan tempat kucing yang bersih
Hal yang lumrah bagi kamu pemilik hewan peliharaan adalah menyediakan tempat tinggal yang bersih bagi mereka.
Terlepas dari apakah kamu menyediakan kandang kucing atau tidak, yang terpenting adalah membersihkannya secara rutin.
Jika kamu memberikan mereka kandang, pastikan kamu menyediakan kandang dengan ruang gerak yang luas.
Jaga kebersihan kandang dan beri alas.
Sediakan tempat makan dan minum kucingmu
Kucing kampung biasanya lebih mandiri dibandingkan dengan kucing lainnya.
Tetapi, untuk bisa merawatnya lebih baik, kamu bisa menyediakan sendiri tempat makan dan minum mereka ketimbang meletakkan makanannya begitu saja di lantai.
Kamu juga harus membersihkan tempat makan secara rutin.
Kamu bisa membersihkan tempat makannya seminggu sekali dan membersihkan tempat minum serta mengganti airnya setiap hari.
Ingat, kuman dan bakteri lebih cepat masuk pada tempat yang lembab!
Sediakan tempat membuang kotoran dan ajari kucing bagaimana cara yang benar
Kotoran kucing adalah sesuatu hal yang paling penting kamu urus pertama kali kamu mengadopsi kucing.
Kotorannya bisa menjadi mood kamu hari itu jika dia tidak mengurusnya dengan benar.
Kucing yang diadopsi sejak dewasa biasanya sudah tahu dimana mereka harus membuang kotorannya Mereka cenderung pergi keluar rumah dan mencari tumpukan tanah atau pasir. Begitu juga saat mereka pipis.
Terutama kucing jantan, mereka tidak suka terlihat oleh manusia saat mereka harus membuang kotorannya.
Sebaliknya, anak kucing umumnya tidak mengerti dimana mereka harus membuang kotorannya. Mereka bisa saja membuangnya dimana saja.
Untuk anak kucing berusia 3 – 6 bulan, kamu bisa menyediakan pasir di dalam kandangnya dan cukup mengarahkan anak kucing bagaimana harus membuang kotoran.
Seiring bertambahnya umur, kamu bisa mengajari mereka aturan membuang kotoran.
Biasanya ada yang mengajari kucing membuang kotoran di tempat yang sama dengan manusia dan itu berhasil. Kamu juga bisa mengajarinya untuk membuang kotoran mereka di luar.
Memberikan makanan kucing yang bernutrisi dan bergizi
Saat kamu memutuskan memiliki hewan peliharaan, kamu otomatis bertanggung jawab untuk memberinya makan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya.
Pastikan kamu memperhatikan makanan yang diberikan pada kucing. Makanan yang baik adalah makanan kering. Tetapi, kamu bisa bebas mengkombinasikannya dengan makanan basah.
Selain makanan kemasan, kamu juga bisa memberikan makanan manusia pada mereka seperti ikan, daging ayam, maupun makanan yang lain.
Hindari memberi makanan bulat – bulat pada kucing! Misalnya satu ekor ikan tanpa mengeluarkan durinya dahulu.
Meski kucing bisa makan dengan baik, akan jadi masalah jika duri tersangkut di gigi atau bahkan saluran pencernaannya.
Tidak sedikit pemilik hewan yang ke dokter hanya untuk masalah ini! Jadi hati-hati ya..
Hindari juga memberi makanan mentah pada kucing. Apalagi jika kita tidak bisa menjamin bahwa makanan tersebut sudah bersih atau belum. Tidak sedikit kucing yang terlihat antusias saat memakannya tetapi berakhir muntah setelahnya.
Penuhi kebutuhan cairannya dengan memberikan air minum yang cukup. Kamu juga bisa menyediakan susu untuknya.
Susu cair yang biasa dikonsumsi manusia juga sudah membuat kucing kampung senang dan minum dengan lahap.
Tidak perlu susu khusus kucing jika budget kamu terbatas.
Membersihkan kucing secara rutin
Selain memenuhi kebutuhan dan menjaga kebersihannya, kamu juga harus membersihkan kucing secara rutin agar mereka terawat dengan baik.
Mulai dengan memandikan mereka secara rutin!
Tidak perlu sering – sering, bisa sekali seminggu atau sekali dalam dua minggu.
Jangan tunggu mereka sangat kotor baru dimandikan karena kuman atau bakteri yang lengket padanya tidak hanya berdampak buruk bagi kucing tetapi juga pemiliknya karena kucing mondar – mandir di sekitar kita.
Kamu juga bisa membersihkan telinga, hidung, dan mengusap pinggiran matanya agar tetap bersih.
Vaksinasi kucing dan cek kesehatan rutin
Jika kamu punya budget lebih, kamu bisa membawanya untuk vaksinasi.
Kamu juga bisa mengecek kesehatannya secara berkala untuk mendeteksi penyakit lebih cepat untuk penanganan yang tepat.
Meskipun kucing kampung memiliki kekebalan tubuh yang tinggi, tetapi mereka tetap bisa terjangkit virus dan penyakit, seperti flu.
Tidak sulit merawat kucing kampung! Kunci yang terpenting adalah rutin dan konsisten.
Sesuaikan jumlah kucing yang kamu pelihara dengan alokasi waktu senggang yang kamu miliki.
Jadi, lakukan dengan rutin cara merawat kucing kampung dengan mudah dan sehat ya.